Ya ALLAH
Dua FirmanMU Yang Selalu Mengonyak Sobek
Pedih Perih Terasa Luka Dalam Menyayat Hati
Tak Mampu Ku Tahankan Gejolak Tangis
Terisak pilu Rindu AkanMU
Mengingat TuturMU Yang Kian Terabaikan
Satu Pilu Berjuta Resah Akan FIRMANMU
WAHAI SEKALIAN MANUSIA APA YANG MEMBUATMU
BERLAKU DURHAKA PADA TUHANMU
Sentak serontak Bergoncang Hati
Dalam Tangis Meratap Pilu
Satu Tangis Berjuta Pilu Akan QUDSIMU
WAHAI ANAK CUCU ADAM, KEBAIKANKU SELALU TURUN KEPADAMU
NAMUN KEJAHATANMU SELALU NAIK PADAKU
Refleks jiwa Meronta Hati
Memaki Diri Menuai Sedih
YA ALLAH
Nilailah Aku DAlam Dhoifku
Ku Ingin Kau Dalam Kesendirianku
Ku Rindu Kau Dalam Kesepianku
Ku Pilih Kau Di Antara mereka
Mendera Tangis Ketika Kau Abaikan.
YA ALLAH
Tersingkapnya Pelataran SinggasanaMU
Menjadi SAtu Pinta Tempat
Agar Ku Bisa Menyempurnakan SEMBAHKU
Ketika Tabir Mulai Terbuka Dari Segala KekuasaanMU
PINTAKU
YA ALLAH
Jadikan Aku Dalam RahmatMU Ketika KU Butuh
Jadikan Aku Dalam Sepiku Menjadi KawanMU
Jadikan Aku Dalam PETUNJUKMU KETIKA Ku Tersesat
Jadikan Aku Dalam IBADAHKU Menjadi kekasihMU
YA ALLAH
AKU dan PINTAKU
BERSERAH HARAP PADAMU.
Source » http://www.wakrizki.net/2012/04/kumpulan-puisi-islami.html#ixzz1zBqWqVUA
yuni ariesta
Jumat, 29 Juni 2012
Rabu, 27 Juni 2012
biar langit yang memutuskan
Hangatnya perapian malam
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
Mengingatkanku akan hangatnya pelukanmu
Kesejukan sungai kebahagiaan
Bagai menatap senyummu
Damainya jiwaku
Di mana belas kasih itu?
Bersamamu seperti mimpi semu
Hanya bisa merasakan abadinya duka
Dalam hati tersimpan banyak doa
Kau bilang kita pasti bisa
Bisa saling mencintai
Bersama sampai tua
Bersatu hingga mati
Kau bilang perbanyak doa dan harapan
Impian kita pasti kan terwujud
Namun apa yang terjadi kini?
Biarlah langit yang memutuskan
Satu keinginan
Cinta kita jangan sampai berubah
Hati kita tetap menyatu
Menciptakan bahagia bersama
Tak semudah yang kita duga
Bagaimana harus ku hentikan air mata?
Impian kita hanya sebatas dalam mimpi
Biarlah langit yang memutuskan
Tentang akhir cerita cinta kita
Minggu, 13 Mei 2012
puisi di balik batu
puisi.....
"bersembunyi di balik batu"
ketika ku buka mata
hari terasa semakin senja
tiang diantara kita semakin panjang
hipnotisku mulai melihat
semua pergi dalam sekejap mata
serpihan hati ini mulai bertanya
mengapa ak hlang dlm hatimu?
disaat ku mulai mencintaimu
masa yang indah tlah hancur musnah
ku ingin kau tw diriku di sini
menanti dirimu...
tuk ucapkan slamat tinggal untuk slamanya
dan biarkan rasa ini kan abadi untuk slamanya.
dan izinkan aku, memeluk dirimu
kali ini saja, tuk ucapkan slamat tinggal
untuk slamanya......
"bersembunyi di balik batu"
ketika ku buka mata
hari terasa semakin senja
tiang diantara kita semakin panjang
hipnotisku mulai melihat
semua pergi dalam sekejap mata
serpihan hati ini mulai bertanya
mengapa ak hlang dlm hatimu?
disaat ku mulai mencintaimu
masa yang indah tlah hancur musnah
ku ingin kau tw diriku di sini
menanti dirimu...
tuk ucapkan slamat tinggal untuk slamanya
dan biarkan rasa ini kan abadi untuk slamanya.
dan izinkan aku, memeluk dirimu
kali ini saja, tuk ucapkan slamat tinggal
untuk slamanya......
Langganan:
Postingan (Atom)